Minggu, 19 Januari 2014

Serpihan impian


               Setiap orang pasti mempunyai mimpi dalam hidupnya dan termasuk saya, impian itu ibarat kekuatan / power, Ya kekuatan untuk kita dapat bergerak maju dalam hidup ini. Dan salah satu dari beribu impian saya adalah dapat menunaikan sholat di masjid Istiqlal Jakarta, mungkin suatu hal yang wajar jika saya mengimpikan hal itu karena melihat saya tinggal di sebuah desa yang berbatasan langsung dengan Jawa tengah yang jauh dari pusat keramaian perkotaan , Pada awalnya saat perayaan hari  hari raya Idul fitri saya dan keluarga pun menunaikan ibadah sholat Ied di masjid  Al-huda di dekat balai desa kami, Gema takbir saat itu menggetarkan hati saya “allohu akbar allohu akbar allhoh akbar laa ilaahailalloh hualloh huakbar allohu akba walllahilham”. Dan ketika itu  terbersit dalam hati saya untuk sholat berjamaah di masjid Istiqllal Jakarta,  mungkin akan lebih khusu lagi berkomunikasi dengan sang Penguasa Jagat Raya ini. Saat itu saya berdoa Ya Alloh pertemukan Aku dengan Mu , Izinkan aku bersimpuh dan bersujud di hadapan mu di masjid Istiqlal Jakarta,,  Aaminn..


                Selepas menunaikan ibadah sholat Idul fitri itu, aku berkumpul di rumah saudara , ya untuk mengungkapkan perasaan hati meminta maaf atas segala kehilafan atas dosa yang telah di perbuat selama ini,
Saat itu aku langsung memeluk Ibuku seraya berkata” mah maafin aku”  seketika itu akupun menangis aku peluk ibuku seraya berkata dalam hati mah, (”maaf aku belum bisa membahagiakan mu ibu, maafkan aku ibu”). Dan dalam pelukan hangat itu ibupun mengusap” kepalaku dan berkata “maafin mamah juga nak, semoga apa yang engkau cita-citakan dapat tercapai, Ibu tak henti hentinya mendoakan mu agar engkau selalu diberi kesehatan, keselamatan dan di jauhkan dari mara bahaya” dan aku semakin erat memeluk ibu dan berdoa Ya Alloh izin kan aku memeberi kebahagiaan kepada Ibuku dan keluarga ku”, aamiin. Setelah bermaaf- maafan  kamipun melaksanakan ziarah kubur ke makam kakek dan orangtua yang telah meninggalkan kami terlebih dahulu, untaian doa kami panjatkan kepada Alloh swt agar almarhum diampuni segala dosa dan kesalahannya selama hidup di dunia dan di beri nikmat kubur.

Dan kami pun plang ke rumah untuk menyantap ketupat sayur yang telah di siapkan ibu, saat saya menyetel tv melihat para jammah sedang melaksanaakan ibadah Sholat Ied di masjid Istiqlal dengan khusunya, hati ini pun kembali berdoa semoga suatu saat aku bisa bersujud di masjid itu, Dan tibalah saatnya saat aku harus pergi ke Jakarta untuk bekerja disana, hati inipun terasa berat saat meninggalkan Ibuku, kupeluk erat kembali tubuhnya aku memohon doa restu padanya dan terurailah air mataku aku sangat sedih saat itu karena sebelumnya ku belum pernah meninggalkan Ibu sejauh itu dalam pikirku Namun aku tetap berangkat dengan iringan doa dan semangat yang mengalir dari ibu ku dan seluruh keluargaku.
                Tibalah aku di Ibu kota Jakarta dengan harapan aku bisa sukses dan membahagiakan kedua Orang tuaku.pada suatu kesempatan aku di ajak mengelilingi kota Jakarta oleh teman kakak ku, hari itu sudah sore setelah berkeliling  jakarta Adzan Maghribpun berkumanadang kami pun segera pulang kerumah namun jaraknya masih jauh dan akhirnya kami memutuskan mencari masjid untuk menunaikan Sholat maghrib berjamaah. Mungkin saatnya Alloh swt menunjukan kekuasaannya karena apa semua yang terjadi di dunia ini takan luput dari rencana dan Izinnya. Ya doaku selama ini terwujud akhirnya aku bisa menunaikan Ibdah Sholat maghrib berjmaah di Masjid Istiqlal Jakarta. Selepas sholat tak lupa akupun bersyujud syukur karena doaku telah terkabulkan..
---.---
“Jangan takut untuk bermimpi karena suatu saat mungkin impian itu menjadi kisah nyata dalam perjalanan hidup kita”

Sekian terima kasih... 


Created. 19 Januari 2014


sumber gambar: kompasiana.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar